Kamis, 31 Januari 2013

Running Man!

What is Running Man?
Probably there are people who don't know. OK, I would explain it to you...Check it out




Running Man (Korean런닝맨) is a South Korean variety show; a part of SBS's Good Sunday lineup, along with K-pop Star 2. It was first aired on July 11, 2010. This show is classified as an "urban action variety"; a never-before-seen new genre of variety shows. The MCs and guests complete missions in a landmark to win the race. It has garnered attention as being the come-back program for Yu Jae-suk, the main MC of the program, after leaving Good Sunday's Family Outing in February 2010. Airing at the 5 pm KST time slot for most of its run, Running Man switched to the second part of Good Sunday (which happened May 22 and May 29, 2011 with Kim Yu-na's Kiss and Cry but was quickly switched back due to low ratings) beginning May 6, 2012, airing after Kim Byung-man's Law of the Jungle 2 at 6:10 pm and airing against KBS2 Happy Sunday's 1 Night 2 Days Season 2 and MBC Sunday Night's I Am a Singer 2.

As of episode 48, the members and guests take part in a series of missions (see Missions below for details) to become the winner(s) at the end of the race. The format of the show moves away from the "race mission + other missions" format into strictly one long race with continuous missions during the race.

Missions form the basis of Running Man as members try to avoid punishment or win for prizes. Many missions are taken part in each episode, with the highlight of Running Man being race missions.

The original members of Running Man are Yu Jae-suk, Ji Suk-jin, Kim Jong-kook, Ha-ha, Lee Kwang-su, Song Joong-ki, and Gary. Song Ji-hyo was originally a guest for the second (episode 2-3) and third landmark (episode 4-5). She officially joined the program in the fourth landmark (episode 6) but was unable to attend until the fifth landmark (episode 7). Lizzy was also originally a guest for the eleventh (episode 13) and twelfth landmark (episode 14). She officially joined the program in the sixteenth landmark (episode 18). However, she has not been seen since episode 26. In February 2011, it was revealed that she was only a long-term guest and has left the program. Producer Jo Hyo-jin has stated that she is welcome to return at any time. In April 2011, Song Joong-ki recorded his last episode and as of May, and has left the program to focus on his acting career but returned on episode 66 as a guest after leaving for almost half a year.





So you already know it right? Below are some photos of them..


They are on the SBS Entertainment Awards 2010











And this is one of my favorite episodes. That's a part of Episode 128 


This is Jong Kook oppa's the most powerful from the other members. So, they called him the Commander and Tiger.


Look at Kwangsoo's face, so weird face. Lol It's made me laugh out loudly.




  It's a funny episode. Yeah the wedding race on episode 94








Tiger and Giraffe my favorites oppa


So, watch them on RUNNING MAN! Don't miss it!

You can watch and download it on http://www.isubs-squad.com/

taken from Wikipedia.org

Jumat, 18 Januari 2013

Song Lyric


I wanna present...

My First June Feat. Yong Hwa – Juniel

Neowa na chinguraneun mari eosaekhae
yeoniniran mari euollyeo
o~ nan cheoeumeuro nae mam gobaekhalge
nan jeo haneurui byeoldo dajulge
niga wonhandamyeon mwodeunji
o~ nan haejul isseo
oh i love you love you love you
you love me love love me
ara (ara) nal hyanghan neoui maeumeul
(neoui maeumeul)
oh i love you love you love you
are you love me love me baby
nado neoreul saranghanikka
nan babo nan neoman boneun
babo neol saranghae
nuga mworago nollindaedo
neoman boneun baboga doelge
babonan neoman boneun babo
nae soneul jabjwo nareul anajwo
neoman saranghaneun babo~
nan neoman saenggakhada jamdeureo
kumsogeseo neoman kumgguda
o nan achimeul gaeundae
oh i love you love you love you
are you love me love me baby
nado neoreul saranghanikka
baby want your love
(baby want your love)
baby want your love
(baby want your love)
love you love you
i’ll take you into my mind
nan babo neoman boneun babo gomaungeol
chingudeul modu boreowohae naman boneun babo daemune
babo neon naman boneun babo
onjena mideulge
uri hamkkehae dulman baraboneun babo
baby want your love~
(baby want your love ~)
baby want your love
i’ll take you into my mind

Enjoy it guys :)

Senin, 14 Januari 2013

A Story

Hi, I just created this story. So, enjoy for reading guys. Please like and comment on the below
Annecy's 

Matahari kini mungkin tidak bersahabat lagi. Hanya deras hujan yang datang ke kota. Hiruk pikuk jalanan kota Annecy semakin ramai dengan tetesan hujan. Terlihat kerumunan orang masih sibuk dengan aktivitasnya. Hujan belum kunjung reda dari semalam, semenjak aku menginjak tanah Annecy ini. Aku duduk terpaku di balik jendela mungil, memandang luas kecantikan sungai Annecy. Hujan semakin membuat tubuhku menggigil. Segera aku mengambil mantel dan secangkir coklat panas untuk membuat tubuhku hangat. Aku kembali duduk, sepintas  aku mengingat peristiwa itu lagi. Ya, masih teramat jelas teringat. Kata-kata itu terekam jelas. Nada suara itu......Sontak tubuhku gemetar. Aku terlalu terpuruk. Aku kembali mengingatnya dan air mataku perlahan turun membasahi pipi. Mungkin sudah banyak ribuan tetes air mata yang terjatuh sia-sia.

Saat itu aku masih menghabiskan waktu-waktu ku bersamanya. Pertemuan singkat membuat kita saling cinta pada pandangan pertama saat aku duduk di bangku 3 sekolah menengah atas. Perbedaan usia 2 tahun tak menjadi masalah. Karena jodoh tidak dilihat dari perbedaan usia diantara kami.  

Kami menjalinnya begitu indah. Merangkul mimpi-mimpi indah masa depan. Bernafaskan kasih cinta. Namun hubungan kami tak bertahan lama. Selang waktu selama 3 bulan, kami harus mengakhirinya. Kisah kita kandas. Semua mimpi kita telah pupus dan harus tertanam dalam-dalam. Sejak dia mengingkari semua janji-janjinya. Hubungan kami pada awalnya tentram, bahagia. Aku telah jatuh hati padanya, aku begitu mencintainya. Kami menjalinnya dengan suka cita, tulus tanpa pandang status, latar belakang, ataupun kastanya. Tapi semuanya berubah. 2 bulan berlalu dia mulai bersikap aneh. Dia tak peduli. Seribu alasan dia pakai untuk mengakhirinya. Aku mencoba meyakinkannya, namun tak guna. Semuanya harus berakhir karena sebuah tidak kesempurnaan. Berat hati untuk menerimanya. Sulit untuk menghadapinya. Sakit untuk merasakannya. Aku masih tak percaya. Aku mungkin bermimpi dan akan segera bangun.

Aku salah. Semua ini adalah sebuah kenyataan yang harus aku terima. Tuhan telah menuliskannya. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mampu menyembunyikan rasa sakit ini. Apa artinya sebuah kasih sayang tanpa sebuah ketulusan. Berusahalah untuk mencintai bukan dicintai. Air mata yang turun kini tiada berarti. Tidak akan membalikkan semuanya. 

"Sekarang intinya gue udah ga nyaman, gue ga bahagia sama lo. Pada akhirnya kita sekarang udah ga sejalan, udah banyak perbedaan dan pertentangan. Udah ga pantes buat diterusin.....Jadi singkat kata , kita putus. Gue yakin gue bukan orang yang tepat buat lo begitupun sebaliknya. Lo bisa dapetin kebahagiaan lo dari orang lain bukan dari gue...."



Waktu berjalan hingga akhirnya hujan pun pergi berlalu pukul 4 sore waktu Annecy. Aku mengintip dari balik jendela kamar melihat situasi diluar rumah tepatnya sungai Annecy yang cantik nan indah di depan  . Hujan memang berhenti, namun matahari masih bersembunyi dibalik gumpalan kapas putih. Aku segera menggerakkan kaki, mengarahkannya menuruni anak tangga dan mengambil beberapa buah mantel lagi karena suhu semakin bertambah. Aku memutuskan untuk menghirup udara Annecy untuk hari pertama disini. Membuang beban-beban dan membiarkannya membeku. Aku tidak akan pernah menyia-nyiakannya selama aku di Annecy, kota kecil di Perancis ini. 

"Hey, where are you going dear? Bad weather outside. Sit there and warm you body. I'll make a soup for you." Seketika mamah bertanya padaku yang sedang memakai longcoat. "Oh ummm I just wanted to get fresh air outside mom. Jangan khawatirkan aku. Aku akan kembali jam 5 nanti! Bye!" Tanpa berkata-kata lagi aku meluncur menuju pintu depan dengan berlari kecil dan tak memperdulikan lagi ucapan mamah. "Hey! Remember at 5, you'll have to return home. Be careful dear!" Mamah berteriak dari dapur sambil memperhatikan langkahku ke luar.

Langkah demi langkah teriring selalu dengan mimpi-mimpi dan harapan. Semua tidak ada yang tidak mungkin, karena aku percaya. Buktinya sekarang aku dapat menginjak tanah Annecy ini. Aku tidak akan pernah salah mengarahkan langkah, tidak akan pernah menyia-nyiakan waktu disini. Tujuan tempat-tempat menarik disini cukup banyak. Annecy yang terkenal dengan kota tuanya, kota seni dengan berbagai arsitektur indah disini. Namun ada satu tempat yang sangat ingin aku kunjungi. Ya, Lac d'Annecy. Lac d'Annecy merupakan salah satu icon kota Annecy, danau ini bukan danau biasa, tapi merupakan danau alam terbesar ke 2 di Perancis. Airnya sangat jernih membuat kita bisa meliat apa saja yang berenang dan tergenang ditengah danau. Danau ini juga terkenal sebagai danau terbersih di Eropa. Sangat mengagumkan. Hal itu yang membuat aku tertarik untuk mengunjunginya. Namun hingga kini aku masih belum memenuhinya. Mungkin aku harus sedikit lebih sabar.

Tepat aku sekarang sedang mengamati sisi-sisi sungai Annecy. Beruntungnya kami bisa menempati rumah yang tepat berada di depan sungai Annecy yang membuat lengkap liburan ku sementara ini. Mataku terarah mengamati detail kota ini. Sungguh kota Annecy yang tidak kalah indahnya dengan kota Paris. Tetapi seketika saat aku sedang menikmatinya, terlintas sebuah harapan. Apakah di tempat terindah ini aku dapat menemukan seseorang? Apakah Tuhan sudah merencanakannya? Namun aku kembali tersadar mencoba tidak mengingat itu. Mungkin aku siap untuk menjalani ke depan. Tapi aku tidak percaya aku bisa menemukan seseorang pengganti. Tidak..tidak.

Kembali aku menggerakkan kaki menelusuri seluk beluk kota Annecy. Sambil terus berjalan, aku merogoh kantung mantel berusaha melihat layar handphone. Aku tertegun. Jam menunjukkan pukul 4.30. Berarti aku sudah menghabiskan sebagian waktuku. Aku bergegas, berlari kecil untuk melintasi jalanan kota. Aku kembali terhenti. Mengarahkan mata ku ke arah timur. Seraya mengamatinya dengan serius. Ya,The Palais de L'Isle menjadi salah satu maskot kota Annecy. Indah terbentang dari sisi ke sisi. Seakan aku sedang berada dalam kota impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Tuhan, terimakasih aku masih diberi kehidupan. Terpancar raut kebahagiaan saat aku mendongakkan wajahku ke permukaan sungai. Aku semakin mencintai kota ini. Aku kembali berjalan, menikmatinya dengan suka cita. Mungkin sudah cukup jauh aku melangkah. Hingga akhirnya aku dapat berdiri di deretan bangunan The Royale Rue. Tampak berjajar toko-toko, taman dan air mancur dari Saint Jean merupakan jantung dari kegiatan komersial dan politik kota Annecy. Keinginan mencuci mata untuk sekadar melihat-lihat timbul dalam hati. Ya tidak luput dalam diri seorang wanita. Aku teringat. Segera melihat layar handphone. Aku terkejut. Sudah hampir jam menunjukkan jam 5. Aku berlari dan terus memastikan aku dapat tepat waktu sampai rumah. Karena aku terus berusaha untuk tidak akan pernah mengecewakan mamah. 

Pukul 5, suasana kota tidak menyurut. Ramai masih tampak jelas di setiap sudut kota. Tanpa banyak memperhatikan sekeliling, aku terus berlari kecil menuju rumah. Aku berusaha mengatur nafas dengan baik. Berlari kecil dengan tegap. Terima kasih perjalanan indah ini, Tuhan. Langkahku akhirnya terhenti tepat di depan pintu. Aku pun menekan tombol bel dengan nafas yang sedikit terengah-engah. Cuaca yang cukup dingin, tak terhiraukan sedikit pun untukku. Pada intinya, aku dapat menikmati udara sejuk dengan sangat baik. Semangat pun semakin membara. Esok, aku siap menjelajahi kota ini sampai tuntas.

Seseorang sudah berdiri tegak di balik pintu saat aku menengokkan kepalaku. Papah.... Senyum terukir di wajahnya. "Come on baby, let's go into the house. The weather is getting cold. We've been waiting for you. Put your coat there." Aku sudah tahu betul papah akan berkata itu. Tanpa menundanya aku segera melepaskan 2 lapis mantel yang melekat pada tubuhku. Lalu aku berjalan menuju ruang keluarga. Aku berusaha mencari sosok wanita itu. Namun apa daya, disaat aku berada di dalam ruang keluarga. Aku tidak dapat menemukannya. "Mamaah.. dimana?" Aku terus mencari di sudut-sudut ruangan. Dan akhirnya, "Mamah, I've spent an hour in the corners of the city, I'm tired, may I ask for your food?" Tubuhku perlahan merangkul mamah dari belakang. "Mamah already know you're doing this, mamah have cooked this for you. After eating, go to take a shower. OK?" Mamah menarik tangan ku hingga aku berada di hadapannya sambil menarik hidungku. "Awww.. stop it to me maaah.. Thank you, I will enjoy it." Aku pun tersenyum lebar dan berlalu meninggalkan dapur menuju ruang makan. Rahmat Tuhan kini perlahan menghampiri ku....(CONTINUE)

THANKS FOR READING MY STORY. Continous to update the story 
 

About Justin Bieber

 Now I would like to share you about a special something...yeah check it out 

Inspiring peoples..
SUPRA SHOES


You should know it, Justin Bieber has a large collection of supra shoes. You can see it in every activities and his concert. Maybe he has hundreds of pairs of supra shoes. Wow. Amazing collection. Supra shoes is making cool look for Justin Bieber. Yeah I think it. And that makes his thousands fans or Beliebers much liked and bought it. Included my self^^ Let see....

















What do you think guys? You are interested to buy? ^^ See ya. Thanks for read #Biebs #peace #love










Minggu, 13 Januari 2013

Song Lyric


Be Alright - Justin Bieber

across the ocean, across the sea, 
starting to forget the way you look at me now 
over the mountains, across the sky, 
need to see your face, i need to look in your eyes 

through the storm and through the clouds 
bumps on the road and upside down now 
i know it's hard, babe, to sleep at night 
don't you worry 
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

through the sorrow, and the fights, 
don't you worry 
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

all alone, in my room 
waiting for your phone call to come soon 
and for you, oh, i would walk a thousand miles, 
to be in your arms, holding my heart 

oh i, 
oh i, 
i love you 
and everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

through the long nights 
and the bright lights 
don't you worry 
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

you know that i care for you 
i'll always be there for you 
i promise i will stay right here, yeah 

i know that you want me too, 
baby we can make it through anything 
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

through the sorrow, and the fights, 
don't you worry 
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight 
be alright, ai-ai-ai-aight 

through the sorrow, and the fights, 
don't you worry 
everything's gonna be alright

Minggu, 09 Desember 2012


Justin Bieber Berawal Dari Pengamen


 – Benar kata pepatah jika semua itu berjalan dari nol, dari bawah untuk menuju kesuksesan. Tidak semua orang yang sukses dipandang sebagai keberuntungan semata. Contohnya saja penyanyi belia yang kini sedang populer di seluruh mancanegara, Justin Bieber. Tak banyak yang tahu dengan kisah hidup Bieber sebelum menjadi sekarang ini yang berhasil menyita perhatian pecinta musik di dunia. Kesuksesannya itu ia dapat dari hidupnya yang prihatin. Wajar saja, Bieber hidup dalam keluarga tunggal. Ibunya telah bercerai dengan suaminya dan tentu saja kondisi finansial ibunya yang merawat Bieber cukup mengkhawatirkan.
Di usia yang masih belia, Justin telah menyihir dunia lewat suara emasnya. Walau kepopulerannya atas jasa besar situs video Youtube, itu semua tetap diawali dengan sebuah kerja keras dari Justin sendiri. Bakat hebat Justin dalam tarik suara sudah terlihat sejak kecil. Apalagi ini didukung oleh kondisi keluarganya yang telah akrab dengan dunia musik. Ibunya adalah seorang anggota penyanyi pada bagian pelayanan gereja. Ayah Justin juga merupakan pemain gitar sekaligus seorang penyanyi. Neneknya merupakan pianis andal.
Tak cuma suaranya yang merdu. Di usia belia, Justin sudah akrab dengan berbagai peralatan musik, seperi drum dan gitar. Pada usia empat tahun, Justin sudah akrab dengan drum pribadinya yang merupakan hibah dari para jemaat gereja karena kagum terhadap bakat seorang Justin.
Perjalanan Justin bermusik diawali dengan narasi yang cukup menyentuh ketika dia prihatin akan perjuangan ibunya yang bekerja keras demi terpenuhinya kebutuhan mereka berdua. Dalam diri Justin, tak ada pikiran untuk bermanja-manja. Justin justru bertekad untuk ikut memperingan beban ibunya tersebut.
Diikatkan gitar pemberian ibunya yang terlalu besar untuk ukuran tubuh Justin pada bahunya, penyanyi muda ini kemudian menuju jalanan kota Stratford dan mulai mengamen. Rupanya selalu ada hasil yang dia dapatkan dari kebulatan tekadnya itu. Orang-orang yang lalu lalang di jalanan kota tersebut begitu terkesima dengan suara bocah tiga belas tahun ini.
Kesempatan menuju pintu kesuksesan semakin terbuka lebar ketika ada kompetisi menyanyi di Stratford. Berbekal kepercayaan diri, Justin berusaha berani mengikuti kompetisi tersebut. Di kontes, ia benar-benar tampil lepas. Justin bergerak lincah dan berhasil menggiring penonton untuk bernyanyi bersama.
Teramat sayang, penampilan memukaunya tersebut harus diganjar dengan hanya menduduki peringkat ketiga. Meskipun kecewa, dia sangat terlihat dewasa ketika menyodorkan tangannya untuk bersalaman dan mengucap selamat kepada pemenang pertama kompetisi itu.
Kekalahan Justin itu segera akan berganti dengan ketenarannya yang tidak ia duga-duga jalannya. Video-video bernyanyi selama kompetisi yang direkam oleh ibunya itu kemudian diunggah ke Youtube. Unggahan video yang pada awalnya hanya sebatas ditujukan untuk keluarga dan teman dekat Justin perlahan-lahan terus mendapat kunjungan yang intens dan semakin meningkat.
Justin begitu terkejut ketika angka kunjungannya melesat lebih dari 500 kunjungan. Padahal, keluarganya tak sampai 100 orang dan angka tersebut terus bergerak melesat semakin besar.
Ketenaran terus perlahan tumbuh. Beberapa pengunjung bahkan meminta Justin untuk menyanyikan lagu lainnya sesuai permintaan penggemarnya itu. Kondisi yang menguntungkan ini tentu tak disia-siakan oleh Justin untuk terus mengunggah video-video bermusiknya yang lain.
Suatu hari, Scoot Braun, Direktur SB Projects, yang bergerak pada industri film, televisi, dan musik di Amerika Serikat, tak sengaja menemukan video-video musik milik Justin di Youtube. Ia langsung terkesima dan cepat-cepat menawarkan kerja sama kepada Justin.
Braun seperti halnya dengan penggemar Justin (beliebers) lainnya teramat terpesona dengan anak belasan tahun ini. Tak menyia-nyiakannya, Braun kemudian menghubungi Justin dan ibunya untuk meyakinkan keduanya bahwa dia siap membawa Justin menjadi bintang terkenal.
Kini, Justin ditangani oleh orang yang profesional yang siap untuk merekam suara emas Justin. Ini kali pertama Justin melakukan rekaman seperti itu.
Lagu pertama “One Time” dari album My World langsung menyentak dan menggebrak dunia musik Amerika. Single tersebut mulai menjadi hit di kawasan Amerika. Hebatnya, di negaranya sendiri, Kanada, Justin menempatkan dirinya sebagai penerima anugerah platinum atas lagunya tersebut.
Berada di puncak kariernya seperti sekarang ini tidak membuat Justin berubah dari watak asalnya. Sikap rendah hati dan ungkapan rasa terima kasih selalu ia perlihatkan kepada orang-orang yang selama ini menjadi aktor di balik kesuksesannya. Itulah yang selalu ia lakukan di setiap acara musiknya atau kicauan di Twitter-nya. Kerendahhatian dan tidak bersikap congkak inilah yang semakin memunculkan karisma dari seorang Justin muda.